Wakil Rakyat Yang Berumur Sepuluh Tahun

Khalifah Umar bin Abdul Aziz adalah pemerintah Islam di zaman Bani Umaiyah. Suatu hari wakil dari setiap jajahan telah menghadap baginda untuk melapurkan keadaan di jajahan masing-masing.

Jajahan Hijaz telah menghantar seorang budak sebagai wakilnya dan diarahkan berucap terlebih dahulu. Setelah melihat wakil itu seorang budak, Khalifah Umar bertanya: "Wahai budak, biarlah orang-orang yang lebih tua berucap terlebih dahulu. "Mendengar teguran Khalifah itu wakil yang masih budak ini lantas menjawab: "Ya Amirul Mukminin, manusia sebenarnya dipandang dari dua perkara, yaitu hati dan lidahnya. Apabila Allah s.w.t. telah mengaruniakan kepada seseorang itu lidah yang patah dan hati yang arif, orang itu lebih berhak bersuara. Jika di pandang dari segi umur, ketahuilah hai Amirul Mukminin! Ada orang yang lebih berhak untuk duduk di atas takhta Paduka Tuan itu." Khalifah amat terkejut mendengar jawaban itu. Ternyata kata-katanya itu benar sekali, hingga baginda sadar atas keterlanjurannya: "Benar katamu wahai wakil yang terhormat. Cakaplah bagaimana keadaan negerimu sekarang?"

Ya Amirul Mukminin, yang kami hormati, kami adalah wakil-wakil yang mendapat kebahagiaan, bukannya kecelakaan. Kami menghadap Tuanku bukan kerana hendak mengadu hal negeri kami yang tidak aman, sebaliknya kami telah memperoleh apa yang telah kami mohonkan di bawah naungan Tuanku yang adil." Khalifah Umar r.a. merasa heran melihat betapa fasih dan bijaknya budak itu berucap, lalu baginda bertanya: "Berapa umurmu wahai wakil yang bijaksana.?" Jawab budak itu: "Sepuluh tahun Tuanku."
thumbnail
Judul: Wakil Rakyat Yang Berumur Sepuluh Tahun
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh

Artikel Terkait Cerita Religi, Teladan :

0 comments:

Posting Komentar

 
Copyright © 2013. About - Sitemap - Contact - Privacy
Template Seo Elite oleh Bamz