Kenapa Benci dengan Hari Senin?

Bagi sebagian orang mengharap-harap tibanya hari Senin karena hari itu mereka mendapat uang. Yang telah libur, kembali berjualan sehingga uang masuk lancar lagi. Yang bekerja harian, berarti upah harian akan diterima kembali.

Sebagian orang tidak suka dengan hari Senin. Yang malas bekerja merasakan beban berat karena Senin berarti mulai bekerja kembali. Yang tadinya bisa santai di rumah, kini harus kembali masuk kantor. Anak sekolah kembali bersekolah, tidak bisa main-main PlayStation lagi. Para ibu harus bangun pagi lagi untuk memasak makan pagi anak-anak yang akan berangkat sekolah. Ada yang menunggu-nunggu hari Sabtu lagi yang rasanya masih sangat lama.

Apapun sikap yang kita pilih, tidak akan merubah hari Senin. Senin tetap datang. Senin tetap harus kita lalui entah kita senang atau tidak. jadi kenapa harus benci dengan hari senin?
Bekerja dengan paradigma awal ingin memberikan layanan terbaik untuk orang sekitar, bukan untuk mendapatkan materi sehingga hasil kerja menjadi optimal. Hari Senin? Kenapa tidak. -- Arvan Pradiansyah
Arvan Pradiansyah, seorang motivator membeberkan dalam buku terbarunya 'I Love Monday' cara mengatasi dan mengubah pandangan seseorang dalam memaknai Senin, yaitu hari pertama untuk memulai suatu aktivitas atau pekerjaan. Ia mengaku memiliki slogan untuk mencapai kebahagiaan untuk memulai aktivitas tersebut, yaitu "If you wanna happy, be happy now".

Di bukunya itu Arvan membagi konsepnya dalam tiga tahap. Tahap pertama adalah orang yang melihat pekerjaan sebagai job. Golongan ini, kata Arvan, beranggapan pekerjaan adalah skenario orang lain, yaitu bos.

"Sehingga golongan ini disebut survival atau human having," ujar Arvan di acara temu media 'I Love Monday' di Jakarta, Senin (18/6/2012) siang.

kenapa benci hari senin

Tahap kedua, lanjut Arvan, orang yang menganggap pekerjaan sebagai career. Menurutnya, pekerjaan yang mereka jalani adalah skenario diri sendiri, sehingga puncak dari karir adalah kesuksesan.

"Orang dalam golongan ini biasa disebut human doing. Tetapi, kesuksesan bukanlah tujuan dari hidup," katanya.

Pada buku ini, Arvan mengakhirkan konsep motivasinya pada calling atau skenario Tuhan. Konsep calling memberikan arti harus mencintai apa yang sudah didapatkan, sehingga seseorang mencapai puncak kebahagiaan atau human being. Lalu, bagaimana mencapai calling atau kebahagiaan?
"Untuk mencapai calling seseorang hanya butuh diam sebentar dan merenungi apa yang menjadi keinginan terdalam. Kebahagiaan bisa hadir dengan cara menemukan tujuan hidup," ungkap Arvan Pradiansyah .
Arvan juga mencoba untuk mematahkan slogan Thanks God It's Friday (TGIF). Dari masalah sindrom Monday Morning Blues, pria kelahiran Jakarta 4 Februari 1968 ini mengaku tertantang memberikan konsep mencintai pekerjaan.

"Yaitu bekerja dengan paradigma awal ingin memberikan layanan terbaik untuk orang sekitar, bukan untuk mendapatkan materi sehingga hasil kerja yang dilakukan menjadi optimal. Hari Senin? Kenapa tidak?," ujarnya.

sumber : kompas.com
thumbnail
Judul: Kenapa Benci dengan Hari Senin?
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh

Artikel Terkait Lifestyle :

0 comments:

Posting Komentar

 
Copyright © 2013. About - Sitemap - Contact - Privacy
Template Seo Elite oleh Bamz